'Lawak Muslim', Media Baru Islam. Perlukah Di Malaysia?
BERITA dari Washington menyebutkan 'Lawak Muslim'... Berdiri tegak, perdengarkan suara dan penonton melihat. Sehingga dokumentari BBC dan sebuah artikel New York Time menganggap dan menyebutnya sebagai 'suara baru Islam.'
Salah satu yang menonjol dari mereka adalah Ali Ardekani, 33, seorang penganalisa maklumat Amerika (AS) keturunan Iran. Ardekani, melalui karya “Baba Ali”, telah meraih populariti dengan menyusul penayangan video pendeknya di Youtube, mempromosikan pemahaman antara kaum Muslim dengan komuniti yang lebih besar di AS.
Ardekani ingin ciptakan sebuah perubahan sosial. Dari apartemennya di Los Angeles, dia menghasilkan kerjanya dan sentiasa menjaga identiti Islamnya.. Dia seorang lulusan UCLA, bidang membuat filem. Semuanya berubah bila pada suatu hari dia melihat sebuah studio filem lokal sedang berproduksi...
“Saya diundang untuk wawancara tahun 2006, dan ketika saya pergi ke sana, studionya benar-benar berada di sebuah stor simpanan, dikelola oleh sekelompok lelaki dengan beberapa komputer MAC. Seorang dari mereka baru berada di sana selama 6 minggu, dan dialah yang menjalankan acara. Di situ saya dapat idea, saya pulang ke rumah, menghubungi beberapa kawan,'Jom kita buat filem untuk Islam!"
Ardekani menggabungkan hobi filem dengan memperkenalkan identiti Muslim. Didirikan Ummah Films, sebuah perusahaan filem yang memproduksi hiburan secara halal atau sah tidak menyalahi syarak secara Islami. Seperti juga kelompok komedi populer lainnya, Allah Made Me Funny dan Funny Mentalists, tetapi bagi Ummah Films lebih cenderung penontonya yang berada sekitar umur 15-25 tahun. Dia menggunakan blog video untuk membangkitkan semangat generasi muda Muslim..
“Saya pergi ke sebuah masjid yang biasa saya kunjungi dan dengar kuliah rutinnya. Saya lihat ada yang tidur. Orang-orang muda tak minat ke masjid apalagi bila dengar kuliah yang menjemukan. Boleh ke kita salahkan mereka jika mereka tertidur? Mengajar macam mana dalam waktu tak sampai 10 minit pun pendengar boleh tertidur? Seolah-olah Islam yang diajar itu terputus dari kehidupan harian.."
Dia juga ingin mengubah persepsi orang ramai, “Saya tahu kekuatan media. Ia dapat mengubah pemikiran ramai dalam waktu singkat.”
Melawan atau merubah gambaran Muslim dalam filem dan tv, di mana lelaki Arab berjanggut kebelakangan ini selalu terungkap (tertuduh) sebagai pengganas siapsedia meledakkan diri demi Islam, adalah suatu tugas yang sulit. “Kata-kata seperti ‘Allahu Akbar’ atau suara adzan sudah menjadikan pemikiran penonton takut untuk memulai hubungan dengan Islam.. kalau dengan cara begitu..” ujar Baba Ali.
Meskipun Baba Ali dikatakan memiliki gaya pedas, karakter yang tidak nampak berusaha untuk berada di puncak, namun.. “Saya selalu melihat diri saya hanya sebagai orang biasa di depan sebuah kamera yang tidak takut untuk membicarakan isu-isu sensitif!”
“Ketika saya mengangkat isu-isu yang tidak dibahas khatib, saya mengajak orang membuka fikiran, kadang-kadang saya membuat mereka marah, mereka benci ini, mereka suka itu, tetapi setidaknya kita telah berdiskusi. Contoh pernikahan antara budaya, tidak ada khutbah tentang isu itu. Atau cari jodoh melalui internet, pun tidak ada khutbah tentang itu. Saya bukan sedang berdakwah, kerana sudah ramai yang buat kerja itu. Saya hanya ingatkan saja.” katanya lagi.
“Saya buat macam sebuah syarikat perniagaan, tapi bagi saya, ini bukan bisnes.” Katanya lagi. "Ada juga dapat sedikit duit, hasil dari buat filem bagi anak-anak muda Muslim yang menang berbagai pertandingan.."
Karya Ardekani berjudul 'Muslim Ketika Terbang' berjaya meraih hadiah filem komedi terbaik dalam sebuah pertandingan Link TV, meskipun hadiah wangnya tak seberapa. “Wang yang saya dapat dari pertandingan ini saya masukkan ke Ummah Films. Saya membeli barang-barang untuk aset perusahaan sehingga kini video kami menjadi lebih cantik, suaranya terang, editnya lebih baik, dan designnya pun lebih bagus. Ini seperti syarikat perusahaan betul-betul. Jadi, kesanalah semua wang itu pergi!” Jelasnya.
Sekarang sudah muncul di berbagai tempat.. mulai dari Kanada hingga Arab Saudi. Imej Ardekani sedang meningkat naik. Komen-komen positif membanjiri blognya dan 'Baba Ali' menjadi sebahagian dari wajah baru kaum Muslim di Amerika Utara. "Lawak walaupun nampaknya tidak sehebat dakwah imam ini atau imam itu.. tetapi mampu mengangkat atau memaparkan sesuatu isu walaupun sensitif. Berjaya mendiskusikan di atas panggung, dan tidak terjadi masalah apa-apa pun!”
Bila ketawa reda Katanya “Cara terbaik untuk menyiarkan Islam adalah dengan menjadi Muslim yang mempraktikkan semua ajaran Islam..”
Komen Blog Ibnu Hasyim: Perlukah lawak seperti ini ada di Malaysia? Apa pandangan ulama?
(Perbagai sumber/2MA)
Lawak, lawak sikit.. Pinjam gambar dibawah ini dari blog..
http://sendiri-mau-ingatlah.blogspot.com/
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
SILA BERI KOMEN ANDA DISINI