Pendahuluan
Universitas al Azhar merupakan salah satu pusat studi Islam dunia yang tertua.Pada masa awal perintisannya hanya berupa halaqah keilmuan yang diadakan secara rutin di Masjid Agung Al-Azhar dengan menggunakan sistem pembelajaran klasik atau talaqqiy (sorogan) yang dilaksanakan di antara tiang-tiang Masjid Agung al Azhar. Pembangunan Masjid Agung al Azhar ini dimulai oleh panglima pasukan militer Dinasti Fatimiyah, Jauhar as Shaqliy, pada tanggal 23 Jumadi al âkhirah tahun 359 H/970 M dan rampung pada tanggal 17 Ramadhân 361 H atau pada tanggal 22 Juni 972 M.
Tujuan awal dibangunnya institusi al Azhar ini oleh Dinasti Fatimiyah adalah untuk memperluas pengajaran sekte Syiah Isma'iliyah yang mereka anut.
Secara legal formal Universitas al Azhar didirikan pada tahun 1930 M pasca dikeluarkannya UU No. 49 Tahun 1930 yang ditandatangani oleh Syeikh al Azhar Muhammad al Ahmadiy al Zhawahiriy yang sebelumnya telah diangkat sebagai Grand Syaikh pada Oktober 1929. Setelah itu dibukalah tiga fakultas inti yaitu fakultas Ushuludin, fakultas Syari'ah dan fakultas Bahasa Arab dengan jenjang masing-masing pendidikan fakultas empat tahun.Selain itu juga dibuka pendidikan tingkat menengah pertama (ibtidâ'iy) dengan jenjang pendidikan empat tahun serta tingkat menengah atas (tsânawiy) dengan masa lima tahun.
Walau sering tertimpa badai dari berbagai penjuru, Al Azhar dengan komitmen yang tinggi tetap mempertahankan sistem klasik warisan ulama. Terlebih pada awal abad 20 dengan gencar al Azhar dikesankan dan dituduh jumûd (statis) dan eksklusif.. Sikap diatas diambil al Azhar demi memepertahankan diri dan memang situasi kala itu menuntut demikian.
Pada perjalanan selanjutnya akhirnya al Azhar tidak dapat menghindari perubahan dan perkembangan. Meski dengan mengundang polemik yang cukup banyak, karena dianggap mencukur komitmen al Azhar sebelumnya, akhirnya pada masa Syeikh al Azhar Mahmud Syaltut ditandatanganilah UU No.103 Tahun 1961 yang kemudian dikenal dengan Qânûn Tathwîr (UU Pembaruan) yang dikeluarkan pemerintah Mesir pada 5 Juli 1961.
Barangkali penambahan varian fakultas mempunyai nilai plus, namun al Azhar harus menerima konsekuensi kerugian yang tidak sedikit. Pintu intervensi pemerintah semakin terbuka lebar, seperti campur tangan pemerintah dalam urusan internal al Azhar dipaksanya al Azhar mengikuti kurikulum pendidikan pemerintah. Jabatan Syeikh al Azhar akhirnya hanya terkesan sebagai simbol, yaitu yang berhubungan dengan kebijakan agama (Islam). Tata administratif mutlak dipisahkan dari Dewan Syeikh (Syeikhdom) al Azhar. Akhirnya pemerintah pun berhasil mempolarisasi al Azhar demi meminimalisir bahaya meningkatnnya kekuatan al Azhar yang ditakutkan dapat menyaingi kekuatan serta pengaruh pemerintah atas masyarakat.
Dr. Muhammad al Bahiy diangkat sebagai rektor perdana al Azhar. kemudian ia mendapat pengukuhan untuk kedua kalinya pada Maret 1964. Namun beliau menolak dan lebih memilih mengajar di fakultas Adab (Sastra), Universitas Cairo. Jabatan ini akhirnya diserahkan kepada Syeikh Ahmad Hasan Baqury hingga tahun 1969.
Sampai saat ini al Azhar telah memiliki cabang pendidikan di hampir seluruh propinsi yang ada di Mesir bahkan di negara-negara Asia, seperti Indonesia, Malaysia dan lainnya.
Secara garis besar fakultas-fakultas al Azhar terbagi menjadi dua, yaitu kulliyyât adabiyyah (fakultas-fakultas studi keagamaan) dan kulliyyât 'ilmiyah ( fakultas-fakultas studi sosial dan eksak). Seluruh kulliyât 'ilmiyyah terletak di kawasan Nasr City, adapun sisanya (kulliyyât adabiyyah) terletak di kawasan Husein, di sebelah Masjid Agung al Azhar, tentunya disamping Universitas-universitas al Azhar cabang yang berada di pelbagai provinsi.
Jenjang Pendidikan Al-Azhar
Univeristas Al-Azhar membuka pendaftaran dan menerima mahasiswa dengan jenjang studi yang meliputi:
1. Under Graduate (program S1)
2. Post Graduate (program S2 dan S3)
Untuk pendidikan program S1 rata-rata ditempuh selama empat tahun kecuali beberapa fakultas dan jurusan tertentu. Serdangkan untuk program S2 setiap ahasiswa menempuh masa kulia selama dua tahun (tingkat) dilanjutkan dengan masa penulisan yang minimalnya setahun setelah pengajuan dan persetujuan tema judul thesis oleh Dewan Jurusan di Fakultas masing-masing. Adapun pendidikan program S3 tanpa menempuh masa perkuliahan akan tetapi cukup denagn mengajukan judul disertasi. Dan pada level ini disertasi baru boleh dipresentasikan di depan Lajnah (panitia) minimalnya setelah diua tahun dari waktu pendaftaran di program ini.
Pendaftaran dan Biaya Perkuliahan
Pendaftaran S1 biasanya dibuka pada bulan-bulan Agustus-September setiap tahunnya, sedangkan untuk program S2 pada bulan September-Oktober. Adapun pendaftaran program S3 diperpanjang jangka waktunya antara bulan Oktober sampai Maret setiap tahunnya.
Sedangkan yang berkenaan dengan pendanaan kuliah, untuk fakultas agama tidak dipungut biaya perkuliahan maupun ujian alias gratis. Hanya mengeluarkan ongkos sedikit untuk membayar rusum (uang pendaftaran ulang) yang relatif sangat murah tak lebih dari 2 USD. Plus sudah mendapatkan diktat mata kuliah bahasa asing. Adapun untuk mata kuliah lainnya dana dan ongkosnya dibebankan kepada setiap mahasiswa.
Sistem Perkuliahan dan Ujian
Sistem perkuliahan Al-Azhar masih menggunakan sistem pengajian atau ceramah dari para dosen. Dan mahasiswa diperkenankan untuk bertanya sesudahnya. Model diskusi dan presentasi makalah seperti di Indonesia belum banyak dilaksanakan. Kecuali barangkali dalam tataran program S2 dialog lebih terkesan hidup terutama mahasiswa yang diterima relatif lebih sedikit bila dibandingkan dengan program S1.
Masalah kehadiran di Al-Azhar tidaklah dianggap suatu kewajiban `administrasi` walaupun ada beberapa mata kuliah yang oleh para dosennya mensyaratkan untuk menghadiri kulaih minimal 75%. Mengapa demikian, karena seandainya seluruh mahasiswa program S1 diwajibkan datang tiap hari sudah barang tentu gedung dan fasilitas sangatlah tidak mencukupi. Terbukti dengan sistem ujian yang `antri` atau gantian, berlainan hari antar tiap tingkatan kelas.
Selain itu setiap mahasiswa Al-Azhar diwajibkan menghafal Al-Qur`an pertahunnya dengan perincian untuk mahasiswa Mesir dan Arab 7,5 juz pertahun dan setiap kenaikan tingkat adapun mahasiswa asing non Arab hanya dibebani 2 juz saja per tahunnya.
Perbedaan fakultas ilmy (umum) dan adaby (agama) dalam materi ini; bila setiap mahasiswa agama (adaby) diwajibkan menghafal 7,5 atau 2 juz pertahun maka ditahun terakhir ia akan diuji dari awal sampai akhirnya atau dengan kata lain ujian seluruh Al-Qur`an bagi mahasiswa Arab dan 8 juz bagi mahasiswa non Arab. Adapun di fakultas umum (ilmy) karena materinya yang lebih banyak dan ada ujian praktikum mahasiswa hanya diuji 7,5 juz saja yang dibebankan tahun itu tanpa berhubungan dengan beban tahun sebelumnya.
Untuk masalah diktat perkuliahan, materi dan buku ditentukan oleh para para dosen pengajar. Kebanyakan para dosen atau lajnah (panitia) menulis diktat ini utuk dijadikan bimbingan semasa kuliah. Dan materi ujian kebanyakan diambil dari diktat ini. Disamping terkadang mahasiswa dibebani utuk menulis bahts (karya tulis) pendek sesuai denagn mata kuliah (tidak semua mata kuliah).
Masa kuliah di Universitas Al-Azhar semenjak tahun ajaran 1996-1997 dibawah pimpinan rektor Prof. Dr. Ahmad Umar Hasyim, perkuliahan Al-Azhar dibagi menjadi dua semester. semester pertama aktif dimulai pada akhir September dan berakhir pada awal Desember. Ujian semester I ini biasanya dilaksanakan pada bulan Januari.
Sedangkan semester II dimulai sejak akhir Februari sampai awal Mei. Adapun ujian semester II ini dilaksanakan pada bulan Juni. Ini untuk program S1. Dan pada program S2 hanya melaksanakan ujian selama sekali yaitu pada bulan Juni dan bila yang bersangkutan gagal diberi kesempatan untuk mengikuti ujian daur tsani (gelombang kedua) pada bulan Agustus.
Namun perlu diketahui Al-Azhar tidak memakai sistem SKS sebagaimana yang dipakai oleh kebanyakan PT atau universitas dunia termasuk Indonesia. Al-Azhar hanya membebani mata kuliah selama setahun dan dibagi menjadi dua smester. Jadi setiap mahasiswa pada semester II tak akan menjumpai mata kuliah yang pernah ia pelajari di semester I.
Ujian semua mata kuliah dilakukan secara tertulis. Plus Al-Qur`an dan mata kuliah tertentu juga diujikan secara lisan sesuai dengan spesialisasi. Untuk mata kuliah bahasa asing mahasiswa berhak memilihnya sesuai dengan kecakapn dan keahliannya. Hanya saja kebanyakan mahasiswa memilih bahasa Inggris sebagai pilihan terbanyak kemudian bahasa Perancis.
Dan untuk naik ke tingkat berikutnya mesti lulus ujian di kedua semester tersebut. Hanya boleh meninggalkan mata kuliah maksimal dua, dikenal sebagai mata kuliah takhalluf (tetinggal). Karena bila gagal lebih dari dua mata kuliah sama artinya anda mesti mengulangnya selama setahun.
Model soal ujian, Al-Azhar hanya memberikan soal isian (essay). Tidak ada tipe soal B-S atau multiple choice. Kertas jawaban disediakan panitia dan sudah diklip dalam bentuk buku berukuran kuarto sebanyak 12 halaman.
Standar Penilaian
Dalam penilaian terhadap jumlah mahasiswa Al-Azhar membentuk lajnah taftisy (dewan penilai) yang kemudian dilaporkan kepada doktor pemegang materi untuk selanjutnya tembusan diperiksa oleh dewan fakultas yang dipimpin oleh dekan fakultasnya. Kemudian disahkan oleh dewan universitas dengan sepengetahuan rektor universitas dan ditandatangani.
Adapun standar nilai yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Nilai yang berkisar antara 50% - 65% = Maqbul (cukup) : kriteria lulus
2. Nilai yang berkisar antara 65% - 80% = Jayyid (Baik) : kriteria lulus
3. Nilai yang berkisar antara 80% - 90% = Jayyid Jiddan (BaikSekali) : kriteria lulus
4. Nilai yang berkisar antara 90% - 100% = Mumtaz (Sangat Memuaskan) : kriteria lulus
5. Nilai yang berkisar antara 35% - 50% = Dha'if (Lemah) : kriteria tidak lulus
6. Nilai dibawah 35% = Dha'if Jiddan (Lemah Sekali) : kriteria tidak lulus
Mauquf: adalah keadaan yang dialami mahasiswa ketika berada diujung tanduk, artinya kelulusan ketingkat berikutnya bergantung pada kelulusan Al-Qur`an di daur tsani (gelombang kedua).
Tashfiyah : khusus tingkat empat bila tersisa satu atau dua materi yang akan diselesaikan pada bulan November, untuk menyelesaikan tingkat terakhir secara tuntas.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
SILA BERI KOMEN ANDA DISINI