Sabtu, Januari 24, 2009

Bardawil: Sebagian Berupaya Menculik Kemenangan Politik dari Hamas

Bardawil: Sebagian Berupaya Menculik Kemenangan Politik dari Hamas
[ 23/01/2009 - 11:04 ]

Gaza – Infopalestina: Gerakan Perlawanan Islam Hamas menampik telah disampaikan secara resmi baik dari Mesir atau dari gerakan Fatah bahwa utusan baru PLO akan bergabung dengan Hamas mendiskusikan rincian gencatan senjata dengan zionis Israel di Kairo, Ahad (25/01) depan. Hamas menilai langkah ini sebagai upaya untuk mengaborsi kemenangan gerakan Hamas secara politik setelah menang di medan pertempuran.

Anggota legislatif dari Hamas yang menjadi jurubicara utusan gerakan di Kairo, Dr. Shaleh Bardawil dalam pernyataan kepada kantor berita Arab Quds Press, mengungkapkan sangat terkejut dengan pernyataan Sekjen PLO Yaser Abdu Rabih, yang menyatakan bahwa utusan dari Fatah dan sejumlah faksi di PLO akan berangkat ke Kairo hari Ahad depan untuk ikut serta dalam perundingan gencatan senjata.

Bardawil mengatakan, “Kami tidak punya informasi seperti ini. Tidak seorang pun yang memberitahukan hal itu kepada kami. Kami sudah mengontak dengan saudara-saudara di Mesir dan mereka menegaskan kepada kami bahwa utusan kami yang diundang untuk melakukan perundingan dalam masalah ini. Saya tidak tahu ketika gerakan Fatah yang mengecam perlawanan ikut dalam perundingan ini, apakah akan di pihak kami atau di pihak penjajah? Bila di pihak kami maka harus dengan syarat dialog nasional terlebih dulu. Dan apabila di pihak penjajah maka itu hal lain.”

Bardawil mengatakan bahwa pernyataan Yaser Abdu Rabih mengenai keinginan Fatah dan faksi-faksi PLO ikut dalam perundingan gencatan senjata, di samping utusan perlawanan, adalah upaya untuk mencuri kemenangan perlawanan. Dia mengatakan, “Pernyataan ini hanya mungkin ditafsirkan bahwa itu adalah bagian dari upaya merealisasikan syarat-syarat Israel dalam gencatan senjata sehingga perlawanan tidak menang secara politik, agar mereka bisa menculik kemenangan politik setelah gagal membantai perlawanan.”

Bardawil juga menampik tuduhan Yaser Abdu Rabih bahwa Hamas telah membunuh para pemimpin Fatah di Jalur Gaza. Dia minta Abdu Rabih menyebutkan nama-nama mereka agar bisa dilakukan penyelidikan. “Tidak benar kalau anggota Hamas membunuh seorang pun dari petinggi Fatah, baik selama agresi Israel maupun setelahnya. Semua yang dikatakan itu hanyalah upaya untuk memperburuk citra perlawanan dan provokasi terhadapnya, tidak lebih dan tidak kurang,” tegas Bardawil.

Dia melanjutkan, “Saya ajak Yaser Abdu Rabih dan orang yang ada di sekitarnya untuk menyebutkan satu nama saja yang dibunuh oleh anggota Hamas agar kami bisa melakukan penyelidikan.” (seto)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

SILA BERI KOMEN ANDA DISINI