Isnin, Mei 24, 2010

Gambar Nabi di Facebook
Pengusul Gambar Nabi Kini Berbalik Lawan Grup Facebook
Fitraya Ramadhanny - detikNews

mollynorris.com
Jakarta - Molly Norris tidak hanya menyesal dan meminta maaf pada umat Muslim karena mengusulkan 'gerakan' menggambar Nabi Muhammad. Dia kini bahkan ikut berkampanye menentang grup Facebook yang mengajak menggambar Nabi tersebut.

Norris kini mengajak publik untuk bergabung dengan grup 'Against Everybody Draw Mohammed Day'. Ajakan ini dipasang di bagian paling atas situs pribadinya, mollynorris.com saat dikunjungi detikcom, Kamis (20/5/2010).

"Saya bergabung dengan 'Against Everybody Draw Mohammed Day' di Facebook. Klik di sini untuk ikut bergabung," tulis Norris sembari memberikan tautan laman.

Norris juga memajang foto Miss USA 2010 Rima Fakih yang merupakan seorang muslim. Bahkan, dia juga membuat klarifikasi cukup panjang terkait kartunnya yang sempat beredar luas.

"Dear, para penganut Islam. Saya meminta maaf, orang-orang itu menganggap serius kartun saya," kata Norris dalam klarifikasi soal kartunnya.

Bahkan, secara tegas Norris menyatakan menolak permintaan sejumlah pihak agar dia memimpin gerakan menggambar kartun Nabi Muhammad. "Persetan dengan kalian yang marah karena saya tidak mau memimpin 'gerakan'. Kartun ini adalah yang pertama dan terakhir," jelasnya.

Kartunis ini pun mengakui memang menerima banyak email soal ajakan menggambar Nabi yang menurutnya hanya bercanda itu. Terhadap pihak yang marah karena Norris tidak mau meneruskan ajakan itu, sang kartunis mengatakan justru email-email yang paling berkesan dikirim oleh umat Islam.

"Email terindah yang saya terima dikirim oleh Muslim," ujarnya.

Sementara itu pendiri grup 'Everybody Draw Mohammed Day' di Facebook mengatakan apa yang dilakukannya bukanlah perlombaan. Dia ingin meluruskan berbagai pihak yang menganggap grupnya adalah bentuk kontes.

"Ini bukanlah kompetisi. Kita semua menang dan kita semua kalah," kata sang pendiri grup yang mengaku bernama Andy seperti dikutip detikcom, Kamis (20/5/2010).

(fay/nrl)

LAMPIRAN DARI BLOG MOLLY MORRIS:

I joined "Against Everybody Draw Mohammed Day" on facebook.
Click here to join.

"My cartoon was the beginning and end of expressing my personal views about Comedy Central's South Park censorship. If I had wanted my one-off cartoon to be the basis for a worldwide movement to draw Mohammed, then at this moment I should be thrilled," Norris tells Comic Riffs today. "But instead I am horrified! My one-off cartoon that was specifically about Comedy Central's behaviour vs. Revolution Muslim's threat leading to a slippery slope of censorship in America is not good for a long-term plan. The results have shown to be vitriolic and worse, offensive to Muslims who had nothing to do with the censorship issue I was inspired to draw about in the first place." Molly



I did NOT 'declare' May 20 to be "Everybody Draw Mohammed Day." I made a cartoon about the television show South Park being censored. (I wish that was what our energies were going toward -- protesting revolutionmuslim.com's threat to Comedy Central, and Comedy Central's over reaction to it which set America on a slippery slope toward censorship!)

At any rate, my satirical poster, with a fake 'group' behind it (Citizens Against Citizens Against Humor) was taken seriously, hijacked and made viral.

I never started a facebook page; I never set up any place for pepole to send drawings to and I never received any drawings (I see that
two European graduate students and anotherwoman started the facebook pages).

My one-off cartoon does not work well as a long-term plan. The vitriol this 'day' has brought out, of people who only want to draw obscene images, is offensive to Muslims who did nothing to endanger our right to expression in the first place. Only Viacom and Revolution Muslim are to blame, so...draw them instead!

I apologize to people of Muslim faith and ask that this 'day' be called off.

Thank you to those who are turning this crazy thing into an opportunity for dialogue.

Oh, and screw all of you who are mad at me for not leading a 'movement'. My cartoon was the beginning and end of what I had to say about this creepy, historic censorship. (By the way, where is Cowardly Central now? Pretty dang quiet. Guess they can dish it out but can't take it.)

Sincerely,
Molly

P.S. The nicest email I have received have been from Muslims.

(I regret going on the Dave Ross radio show on April 25th, before my cartoon went viral; my ego took me there. It was a mistake to go there when I wasn't clear about things. I let myself get side-swiped. Crap!)

Pak Lah memberi komen tentang Judi bola

SABTU, 2010 MEI 22

Kerajaan perlu mendengar pandangan rakyat berhubung keputusan meluluskan lesen perjudian bola untuk membenarkan pertaruhan dilakukan semasa kejohanan bola sepak Piala Dunia 2010 yang akan berlangsung awal bulan depan.

Bekas Perdana Menteri Tun Abdullah Ahmad Badawi yang juga Pengerusi Institut Kefahaman Islam Malaysia (IKIM) berkata rakyat berhak menyuarakan pandangan dan kerajaan juga perlu mendengar pandangan mereka.

"Pihak yang telah meluluskan lesen itu perlu mempertimbangkan sebaik-baiknya pandangan yang telah disuarakan.

"Bagi orang Islam, judi tak dapat diterima dan bukan sahaja orang Islam agama lain tak suka juga," katanya kepada pemberita selepas merasmikan Program Mai...Riuh di Kepala Batas, hari ini.

Timbalan Menteri Kewangan Datuk Chor Chee Heung sebelum ini dilaporkan berkata Kementerian Kewangan telah memberi lesen kepada sebuah syarikat tempatan untuk menjalankan kegiatan pertaruhan bola sepak pada kejohanan bola sepak Piala Dunia 2010.

Bagaimanapun, pelbagai pihak mahu kerajaan menarik balik kelulusan itu yang dikhuatiri mengundang gejala negatif di kalangan masyarakat.

sumber: cananglahnie blogspot

Pengikut Abuya terima hakikat

BANDAR COUNTRY HOMES – Semua pengikut Al-Arqam sememangnya menerima hakikat bahawa bekas pemimpin pertubuhan itu, Ashaari Muhammad atau lebih dikenali sebagai Abuya sudah meninggal dunia.

Ahli Lembaga Pengarah Global Ikhwan Sdn Bhd, Syeikh Lokman Hakim Abdul Rahim berkata, tidak timbul persoalan mengatakan Allahyarham 'ghaib' dan akan memimpin pertubuhan itu seperti didakwa sesetengah pihak.

Beliau yang juga menantu Abuya berkata, pemergian bapa mentuanya pada 13 Mei lalu turut disaksikan ramai keluarga yang turut menguruskan jenazah dan mengebumikannya.

“Untuk itu kami sekeluarga telah meminta seluruh keluarga berada di Kampung Pilin melakukan kenduri arwah, pembacaan Yasin di rumah dan di kuburnya. Selain itu, ramai bertanya apa pesanan Abuya kepada pengikutnya.

“Sekiranya kami mengatakan Abuya pergi selamanya, kami bimbang syarikat Global Ikhwan akan menjadi lesu dan kehilangan pekerja, sedangkan Abuya meninggalkan perniagaan untuk diteruskan keluarga dan stafnya,” katanya.

Beliau berkata demikian dalam sidang media ketika membacakan kenyataan pengganti Ashaari, Fakhrur Razi, 48, mengulas berhubung dakwaan pengikutnya yang berasakan Ashaari tidak mati, sebaliknya hanya ghaib.

Dalam pada itu, Sheikh Lokman berkata, bagi mengambil langkah selamat supaya pengikutnya meneruskan perjuangan, pihaknya menyatakan ‘Abuya pulang jika kita teruskan perjuangan’.

“Walhal mengatakan begitu bukan boleh menghidupkan orang mati. Manakala mengatakan seseorang itu ghaib pula adalah merujuk kepada beberapa kisah dalam al-Quran. Namun Abuya siapa untuk disamakan dengan orang-orang itu.

“Pentomen bertajuk ‘kalahkan nafsu Abuya pulang’ itu pula sebenarnya tidak sama s:ekali dimaksudkan Abuya akan hidup balik. Sebagai contoh dalam lakonan, orang bunuh orang, takkan kita nak jadikan ia satu hujah,” katanya.

:Syeikh Lokman berkata, pihaknya hairan apabila mendapati media telah menyalah tafsir perkara sebenarnya terjadi dan menyifatkan kenyataan disiarkan berbahaya dan merugikan.

:Menurutnya, sesuatu yang sepatutnya kepada ahli, telah dibuka kepada umum.

“Kami atas nama keluarga Abuya terpaksa mengambil tindakan undang-undang bagi sesiapa yang meneruskan perbuatan yang memecahbelahkan masyarakat ini.

“Diharap dengan kenyataan rasmi ini pihak berwajib tidak merisaukan akidah dan gelagat kami dan terima kasih kepada pihak yang faham bagaimana perasaan kami menerima ujian ini (kematian Ashaari),” kata Syeikh Lokman.

Sementara itu, seorang lagi menantu Abuya, Dr Rohaya Mohammad berkata, kenyataan dan pentomen dengan acara mengaji, membaca al-Quran dan nasyid diadakan, hanya sebagai sokongan psikologi bagi menstabilkan emosi pengikut yang masih terkejut kematian Ashaari.