Muhammad Al-Haj Pulang Dengan Tubuh Tak Bernyawa
[ 09/02/2009 - 01:00 ]
Tepi Barat-Infopalestina : Gerakan Perlawanan Hamas di Tepi Barat, dalam peranyataan resminya Senin (9/2) mengatakan, As-Syahid Mujahid Muhammad Abdullatif Jamil al-Haj (26 tahun) dari wilayah Jalqomus akhirnya meninggal di penjara Keamanan Abbas di Jenin, akibat siksaan yang dialaminya.
Dalam pernyataanya, gerakan Hamas menganggap Mahmud Abbas bertanggung jawab atas peristiwa ini. Sementara itu, direktur dinas penjaga keamanan di Jenin, Ibrahim Ramadhan penanggung jawab utama kematian Al-Haj.
Dalam keteranganya, Hamas menegaskan, gugurnya Asy-Sayhid adalah tanggung jawab Mahmud Abbas demikian juga dengan dinas keamananya sebagai pelaku utama pembunuhan terhadap aktivis Hamas. Sementara itu, Ibrahim Ramadhan sebagai penanggung jawab utama peristiwa ini. Harus diingat, kejahatan mereka ini tidak akan dilupakan masa dan tak akan dimaafkan. Semua pelaku pembunuhan ini harus mempertanggung jawabkan kejahatannya. Mereka tidak akan luput dari sangsi.
Belum pupus ingatan kita atas meninggalkan Asy-Syahid Syaikh Majid Al-Barghutsi yang gugur akibat penyiksaan dinas keamanan di Ramallah. Para pemimpin di Ramallah tidak akan pernah menghukum para pembunuh tersebut. Seperti Kholdun Muslih dan Ibrahim Ramadhan yang belum diapa-apain oleh pihak Ramallah. Namun perlu diketahui, mereka tidak akan pernah dibiarkan seperti itu, mereka akan mengetahui segala akibatnya kemudian.
Dalam pada itu, Hamas di Tepi Barat membantah pernyataan dinas keamanan Abbas yang menyebutkan, Al-Haj bunuh diri di dalam sel tahanan. Ini sebuah kebohongan, siapapun tahu, terutama orang yang pernah masuk penjara Abbas, bahwa dinas keamanan Abbas tidak pernah memasukan tawananya selama 10 hingga 20 hari, kecuali mereka menyiksanya secara terus menerus. Bagaimana mungkin ia menggantung diri, padahal selama empat hari ia disiksa terus menerus hingga akhirnya ia masuk rumah sakit dan dikembalikan kembali ke sel tahanan oleh para penyiksanya ?.
Asy-Sayhid Al-Haj keluar dari penjara keamanan Abbas dengan tubuh yang tak bernyawa. Apakah para pengamat masih menunggu hingga semua aktivis Hamas keluar dari penjara Abbas dengan tak bernyawa ?, untuk menyatakan bahwa keamanan Abbas sebagai penjahat. Apakah mereka mau menunggu hingga tubuh-tubuh aktivis Hamas terbujur kaku di meja perundingan untuk meyakinkan bahwa Hamas sungguh-sungguh dalam tuntutanya ?. Sementara kami telah meminta penghentian tindakan kejahatan ini dan menuntut semua tawanan politik di penjara Abbas segera dibebaskan. “Apakah permintaan ini akan menggagalkan dialog ?.
Dengan kejadian ini, Hamas merasa pedih dan kembali menegaskan, tidak akan berdialog sebelum penjara Abbas benar-benar bersih dari para tawanan politik Hamas. (asy)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
SILA BERI KOMEN ANDA DISINI